Kamis, 15 Maret 2012

Meraba-raba Makna Idealisme


Untuk pertama kalinya saya mencoba menulis, rasanya sangat kaku jari ini menari diatas susunan kotak yang bertuliskan huruf dan berbagai simbol lainnya. Saya bukanlah seorang narator yang ingin menceritakan kisah hidup orang pertama dalam situs ini. Bisa dibilang kali ini orang pertamanyalah yang menulis dan menceritakan sedikit tentang dirinya dan dirinya yang lain.

Kali ini saya ingin menguak beberapa pertanyaan yang bisa menjadi beberapa pertanyaan yang menggantung sehingga hanya anda sendiri yang tahu jawabannya. Idealisme, apa itu? Saya sempat berbincang tentang hal itu dengan teman saya pada suatu waktu yang sangat sulit. Suatu malam saya terbangun dan memikirkan banyak hal yang membuat saya setengah gila. saya membaca sebuah buku yang saya suka dan saya mempertanyakan banyak hal dari dalam buku itu. Sebuah buku yang berisikan pendapat seseorang yang memiliki idealisme tinggi, hal itu dijunjungnya sampai mati.


Soe Hok Gie
Sebut saja dia Soe, dia tumbuh disebuah keluarga yang dipimpin oleh seorang wartawan yang aktif menulis di korang Sin Po pada tahun 40 atau 50-an, Saya kurang tahu tepatnya kapan. Tetapi dari latar belakang sang ayah, Soe tumbuh menjadi seorang yang selalu lapar membaca dan ingin selalu tahu akan sesuatu. sejak masih muda dia sering membaca buku-buku yang menambah wawasannya akan banyak hal. Saya pernah membaca buku yang berisikan catatan hariannya, biarpun belum selesai saya baca karena sudah keburu dipinjam teman. Saya sangat tertarik dengan pola pikirnya, cara dia memandang kehidupan dimasanya dan bagaimana dia memperjuangkan kebenaran yang ada. Soe tidak perduli dikucilkan, dicemooh bahkan diteror, dia terus berjuang meruntuhkan kemunafikan yang semakin hari semakin diperlihatkan oleh "orang-orang besar" saat itu. Sampai akhirnya dia meninggal diumur 20 tahunan diatas gunung Semeru saat melakukan pendakian yang sudah menjadi hobinya sejak muda, dia juga salah satu pendiri dari organisasi pecinta alam di Universitas Negri terkemuka di Indonesia.


Menurut buku yang saya baca, Soe adalah orang yang memiliki pemikiran yang sangat kritis, kuat, dan memiliki idealisme dalam dirinya. Idealisme, menurut saya saat itu idealisme adalah pandangan dari diri sendiri terhadap sesuatu sehingga mengatur sikap dan keteguhan kita dalam mempertahankan pendapat. Hal tersebut membuat saya berpikir tentang benyak hal tentang idealisme, saat ini kata idealisme banyak disebut-sebut oleh muda mudi Indonedia, seolah-olah hal itu keren dan membuat mereka tampak keren bila idealisme yang ada pada dirinya ditunjukan terang-terangan dimuka umum dan diacungi jempol oleh kerabatnya. Lalu bagaimana dengan para mahasiswa yang berjuang dengan demonstrasi pada masa orde lama dan orde baru, mereka meruntuhkan pemerintahan yang menyulitkan nafas masyarakat, sementara banyak para pemimpin dari berbagai organisasi dan orang-orang yang ada di garis depan saat melakukan aksi demonstrasi saat itu disebut-sebut memiliki idealisme dan sikap kritis yang sangat kuat. Lalu kita perhatikan saat mereka sudah mendapatkan apa yang dimintanya, yang diteriakinya, pemerintahan lengser dan saling berganti. Para pemimpin di garis depan tersebut pada naik ke bangku parlemen dan.. ya kalian tahu sendiri, mereka menjilat ludah mereka sendiri, membuang jubah idealisme yang mereka banggakan saat masih muda dan membuncitkan perut merek seolah-olah terhipnotis oleh kepentingan-kepentingan tertentu. Itukah Idealisme?


Saat saya berdiskusi dengan teman saya, kami banyak berbicara tentang apa itu idealisme, saya teringat dahulu teman dari teman saya, anak Fisip Unpad yang katanya "Sukarnois" berkata "apa sih idealisme? apa sih maknanya? tidak ada yang tahu.. buat apa kita memusingkan kata-kata idealisme dan tetek bengek lainnya, urusi saja apa yang ada di pikiran positif kita". Okelah, kesampingkan dulu yang itu, kata saya dalam hati, disini saya ingin membedah apa idealisme yang saat ini muda mudi banggakan adalah idealisme dalam arti sebenarnya?. Saya berdiskusi dengan teman saya tentang hal tersebut hingga akhirnya menyatakan bahwa idealisme dalam diri muda mudi yang selalu digembar-gemborkan pada umum adalah palsu. Menurut kami saat itu, idealisme adalah pandangan dari dalam diri, sebuah sikap untuk tetap bertahan dengan pemikiran kita secara permanen dan tidak berubah biarpun angin perubahan menerpa dengan kencang. Sementara, bagi mereka yang seperti saya katakan diatas, yang berkata anti ini, anti itu, tidak akan begini tidak akan begitu dengan lantang hingga menyebutkan "Gue bakal bertahan dengan idealisme gue dan gue ga akan melakukan bla bla bla.." kepada siapa saja yang berdiskusi dengannya mengenai hal tertentu, tetapi mereka buang semua pemikiran tersebut untuk sebuah kepentingan baik tahta maupun harta buat dirinya sendiri adalah mereka yang memiliki.. maap maap nih idealisme tai kucing.

Idealisme adalah hal yang cukup kompleks dan sangat pribadi untuk di ungkap, bahkan anda sendiripun tidak bisa menebaka apa idealisme dari saya, dia atau mereka yang anda lihat disekeliling anda. Idealisme dimata saya hanya diperlihatkan lewat sikap dan tidak diperlihatkan seutuhnya. Mereka yang menggembar-gemborkan ketidak sukaan terhadap sesuati secara berlebihan mungkin akan memakan batunya saat dicemooh karena menjilat ludahnya sendiri. Jadi idealisme itu sangat kompleks dan sulit sekali dipertahankan bagi mereka yang labil dan masih bingung mencari arah. Seperti sebuah lagu dari Iwan Fals yang berjudul Jangan Bicara, dia menyanyikan sebuah bait yanng menyebutkan "Jangan bicara tentang idealisme, mari bicara tentang banyak uang di kantong kita, atau seberapa banyaknya ancaman yang membuat kita terpaksa onani". Ya, lihat saja, mereka membuang semua idealisme rata-rata karena terlalu banyaknya ancaman dari berbagai pihak termasuk dari dalam diri mereka, Banyak sekali benturan dan konflik dalam jiwa mereka untuk mempertahankan apa yang mereka pegang selama bertahun-tahun.

Idealisme pun menjadi kendala dalam dunia Jurnalisme, banyak dari mereka yang terlibat di media atau jurnalisme diluar sana membuang jubah idealisme mereka yang awalnya berpihak kepada masyarakat kini beralih kepada pemegang kuasa tertinggi pada medianya, masyarakat yang tidak tahu sih diam-diam saja, mereka dicekoki oleh tayangan yang belum tentu berguna bagi mereka, dibuai oleh racun-racun yang menumpulkan pemikiran mereka rasa kritis mereka, padahal yang ditayangkan hanyalah saluran masuknya uang ke kantong pemodal, atau justru pengalihan-pengalihan isu dan saling serang bernuansakan politik kepentingan lewat media sehingga mencoreng suatu pihak dan pihak yang lain agar pemilik modal yang memiliki kedudukan dalam dunia politik itu tetap aman dengan segala pencitraannya di media massa. Masihkah mereka mempertahankan Idealisme media massa yang bertujuan untuk memberi informasi, mengajak, mendidik dan menghibur? bagian mana yang bertahan? bagian mana yang menghilang, dan bagian mana yang sudah ternoda oleh kebohongan-kebohongan dan kepalsuan? saya berharap masyarakat lebih membuka mata tentang hal itu dan lebih kritis, demi kebaikan bersama.

Sekali lagi, untuk menjadi seorang yang mempunyai idealisme tinggi, nggak usah lah kalian pertontonkan itu hanya lewat oral dan hembusan angin dari mulut munafikmu itu, lihat saja diri sendiri, apakah bisa mempertahankannya atau tidak, kita generasi muda masih perlu banyak belajar dari mereka yang sukses dengan sedikit noda di dalam dirinya. Kalo cuma bisa umbar-umbar idealisme tapi belok karena nafsu itu mah palsu dan sama sekali tidak terhormat. Lalu bagaimana selanjutnya? apa yang harus di perbuat? ya, mungkin kita harus menjadi diri sendiri dan mencoba berdiskusi mencari jalan keluar dari masa kegelapan yang diselimuti kebohongan kebohongan yang membuai ini, karena idealisme adalah apa yang ada di hati terdalam kita, mungkin ya..siapa tahu pendapan kalian berbeda dengan saya, Atau kalian punya rencana lain yang lebih asyik dan tidak naif dan bodoh? ya bahkas saya sendiri tidak tahu apa idealisme saya adalah tai kucing atau bukan, yang menilai adalah sisi lain dari diri saya.

JS

"sumber dari tulisan ini adalah buku buku yang covernya ada di atas serta pembicaraan banyak orang dilingkungan saya serta fenomena yang ada disekeliling saya, beri kritik bila ada salah ketik dan kesalahan penempatan waktu, kritislah agar kita bisa hidup lebih nyaman dimasa depan.


Label: , , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda