Hari itu saya bersama Jaka memutuskan pulang ke Bekasi. Jaka ingin memberikan titipan yang dipesan oleh kedua orang tuanya. Jumat (31/3), kami berdua pergi ke kampus Jaka untuk mengambil titipan kedua orang tua Jaka, dan kami baru bisa mendapatkannya pada pukul 15.00, langsung dari sana Jaka dan saya kembali ke kosan dan mengambil segala hal yang kami akan bawa ke Bekasi. Terdengar kabar dari beberapa orang kawan kalau jalan Tol ditutup oleh para demonstran yang menuntut harga BBM agar tidak naik, tetapi Jaka tidak terlalu perduli dengan ancaman seperti itu, dia justru bersemangat, "Biar aja macet, biar sekalian liputan ntar kita Tor" katanya sambil melihat beberapa media online untuk memastikan apakah benar terjadi demonstrasi sampai memutus ketertiban jalan Tol. "Kayaknya nggak tor, yang gue lihat, justru Tol Dalam Kota aja yang di putus sama para demonstran" beritahunya kepada saya yang saat itu sedang memasukkan beberapa pakaian kedalam tas saya. Tidak lama setelah itu kami sudah siap, dan saat ingn berangkat turunlah hujan deras, langkah kami pun terhenti dapa sebuah pembicaraan, "Jak, temen gue kemaren ketangkep pas ada demonstrasi di Jakarta, gue nggak terlalu tau kronologisnya, makanya gue semanget banget pulang dan ingin sekali berbicara dengannya tentang kondisi yang cukup mengkhawatirkan ini" Ucap Jaka mengawali pembicaraan. "Hm.. begitu rupanya, memang apa yang ingin kau bicarakan kepadanya Jak, apa kau akan berdebat dengannya, bukankah kau tidak terlalu menyukai hal yang berbau demonstrasi?" tanyaku kepada Jaka. "Bukan Tor, gue nggak akan debat dengan teman saya itu, dan bukan demonstrasinya yang saya tidak suka dari kondisi saat ini Tor, tetapi cara berdemonya, semakin lama para demonstran itu seperti dirasuki oleh sebuah pemikiran yang diluar dugaan gue, mereka merusak Tor, dan mengganggu ketertiban, menurut gue itu bukan cara yang cerdas" kata Jaka meyakinkan saya tentang pendapatnya. "Yo berangkat ujannya udah agak reda" Ajak Jaka kepada saya dengan gerak-gerik seperti tidak sabar untuk pulang hari itu.
Belom abis sob.. baca lagi lah..Label: 3 hari tuk slamanya, jatinangor oh jatinangor, roda kehidupan, sejarah